Karya: Papuq Bangak
Pendahuluan
Makam keramat songak adalah sebuah tempat yang
merupakan salah satu dari sekian banyak kekayaan yang dimiliki oleh desa
Songak ini .Adanya makam ini tidak bisa terlepas dari adanya Masjid
tua dia merupakan dui tunggal bagi masyarakat desa songak, inilah
salah satu keberuntungan orang songak bagaimana tidak ,cobalah kita
perehatikan anjuran agama, Masjid adalah tempat sujud makam adalah
kisah terahir dari perjalanan hidup sang hamba, kedua hal ini merupakan
satu kesatuan bagi kelanjutan hidup Manusia jika ini bisa kita kaji
secara benar insya’Alloh kita akan selamat dan bahagia dunia wal Akhirat
amin. inilah kekayaan abadi bagi Masyarakat desa tua ini.
Terlepas dari untung rugi Masyarakat, keberadaan makam ini tidak
dapat di pisah kan dengan Masjid Pusaka yang ada di desa ini. Konon
disilah biasanya para wali sembilan bersemnedi baik secara bersama
maupun secara perorangan,.Menurut beberapa Sumber yang tidak bisa kami
sebutkan namanya mengatakan bahwa para wali datang melalui tempat ini
yang kemudian ditandai dan selanjutnya para walipun pergi meninggalkan
Desa ini melalui tempat ini juga.sehingga di abadikanlah tempat ini
menjadi tempat yang makbul.yaitu tempat cepatnya terkabul do’a.
Dalam persi lain di sebutkan pula bahwa, tempat ini merupakan tempat moksanya sang ibu yang pertama di desa ini, beliau bernama Dewi SingaMong Mertha tilar negari
beliau di taruh oleh paman patih kuntala kedesa ini bersama sang
suami tercinta bernama RadenMas Pangeran komala jagat yang berubah nama
menjadi Abdul Razak Tas’at setelah lama berguru
kepada ki Sanga pati baik mengenai ilmu agama maupun ilmu lain
sehingga beliau diyaqini mengganti salah seorang Sanga pati meneruskan
perjuangan kepulau jawa .Untuk lebih lengkapnya kisahnya sbb.
AL-KISAH.
Pada zaman ke emasan kerajaan MajaPahit dibawah kepemimpinan Baginda Raja Hayam Wuruk dengan Baginda Patih gajah mada pada penghujung abad ke 13 sekitar tahun 1291 M.
di Sebarlah para pelukis Istana keseluruh penjuru Nusantara dengan
maksud untuk melukis semua putri raja yang ada dibawah kekuasaannya,dan
bagi pelukis istana yang sudah berhasil dan selesai melukis diwajibkan
membawa hasil lukisannya kepada sang patih gajah mada,Rupanya ini dalah
salah satu cara mengobati kekesalan sang penguasa setelah gagal
mempersunting putri raja pra hyangan yaitu Kerajaan Pajajaran Yang bernama Diah fitaloka ,karena kerajaan ini tidak mampu ditaklukkan oleh kerajaan maja pahit walaupun berddekatan bahkan bertetangga.
Maka di utuslah salah seorang pelukis pilihan dari kalangan
keluarga sang raja bernama Raden Mas Pangeran pahit untuk berangkat
kepulau sunda kecil,Sampailah sang pelukis dihadapan Baginda Datu Turgi yang
saat itu menjadi raja Labuan Lombok karena kerajaan hanya di sana saat
itu. Sang Datupun mempersilah kan Sang pangeran untuk melukis putrinya
bernama Dewi RaraKemuning, Acara melukispun berjalan
sangat alot ya namanya saja melukis lebih-lebih yang dilukis itu
adalah Putri Raja, konon hasil lukisan baginda Dewi sangat lah memuaskan
sang pangeran pelukis,yang pada ahirnya Pangeran Juru lukisn tidak
ingin memnyelesaikan lukisannya dengan segera,.Didalam kamar ,lukisan
Sang dewi memenuhi dinding kamar namun sang pangeran masih saja ingin
terus melukis wajah Baginda Dewi,Konon lukisan badan dewi dalam
berbagai bentuk dan gaya memenuhi semua dinding istana Datu Labuan
Lombok tapi anehnya Sang pelukis masih saja ingin melukis wajah Sang
dewi kayangan ini.
Tibalah saatnya giliran Baginda datu Turgi untuk berkeliling
menyaksikan wajah putri tersayangnya ,tiba-tiba wajah baginda datu
pucat-pasi ,seakan aliran darah terhenti begitu melihat sebuah lukisan
yang agak tertndih oleh lukisan lainya,kira-kira lukisan tersebut sulit
untuk dilihat orang apabila tidak diperhatikan secara seksama,untungnya
lagi belum ada orang lain yang sudah melihat lukisan itu selain baginda
dan tukang lukis,dengan nafas sedikit tersengal baginda mendekati Sang
pelukis, seraya berkata,Wahai Nandaku juru lukis,bagaimana dengan
lukisanmu ini,kata baginda sambil menunjukkan kepada sang pelukis
sebuah lukisan. Sambil sedikit ragu Sang pelukis menatap lukisan yang di
ajukan Baginda datu,
O…Yang ini baginda, baru kali ini hamba perhatikan,mana mungkin
jawab sang Datu tidak percaya……Betul baginda…. Saya tidak sengaja
melukis seperti itu,…..Nanda Pangeran aku adalah ayah dari putri yang
kamu lukis, jadi apa yang ada pada lukisan Pangeran itu bukan hal yang
tidak disengaja dan hal ini tidak mungkin bisa dilukis jika kamu tidak
melihatnya, oleh sebab itu menurut saya kamu sudah dengan sengaja
melihat anakku sehingga kamu bisa melukisnya, sang pangeran pun tidak
bisa mengelak pernyataan baginda datu,.
Sambil kebingungan Sang pangeran menunduk dan berlutut kepda
Baginda ,ampuni hamba baginda ….,hamba tidak berani menolak pernyataan
baginda lalu apa hukuman bagi hamba ,hamba akan menerimanya.! Agar
Pangeran tidak menganggap aku meng ada-ada kata baginda saya akan
pertemukan kamu denganb putri saya, ..Sambil berharap sang pangeran
Pelukis denyutan jantung nya semakin kencang dada bagaikan mau
belah,sehingga tiba-tiba datanglah baginda dengan diiringi DEWI Rara,
Baginda lansung mengambil lukisan yang sedang di pandang Pangeran pait
sambil bertanya kepada putrinya benarkah ada yang seperti ini pada
mu….? Sambil menunduk Malu Sang dewi mengangguk,membenarkan lukisan
itu.
Baginda datu pun melanjutkan bicaranya, jikan pangeran ada rasa
jatuh hati pada anakku suntinglah dia ….sebenarnya adat lombok tidak
membenarkan cara ini tapi karena ini terpaksa aku lakukan demi harga
diri Kerajaan Lombok ini.Sang pangeran menghela napas di iringi rasa
puas dalam batinnya, seraya menjawab; kalaau hamba terserah dinda rara.!
Dewi pun semakin tertunduk malu tidak ada satu katapun yang mampu
terucapkan .bagaimana anakku.? Tanya bainda kepada putrinya, Sang putri
semakin pucat pasi ,wajah yang begitu anggun menaawan semakin manis
dipandang semakin bertambah merah menunjukkan cinta yang terpendam kini
tersalurkan pada sang dambaan hati,
Kalau semuanya sudah jelas sebaiknya Pangeran mengabarkan kejawa
katakan pada orang tua disana, hati-hati jangan sampai pihak kerajaan
tahu akan hal ini,kata Datu Turgi, menghimbau kepada pengeran.! baiklah
Baginda ….kalau begitu hamba akan erangkat besok pagi ,sekarang sudah
agak malam biarlah hamba istirahat semalam.
Ke esokan hari nya sang pangeran pait pun mohon diri kepada baginda
datu walau dengan berat hati untuk meninggalkan sang kekasih namun
pikir dalam hati ini hanya untuk beberapa saat saja.Dengan rasa risih
dia pun meninggalkan sang pujaan hati berengkat ke jawa , satu hari
kemudian adik kembar nya Raden mas pangeran Komala Jati
datang ke datu labuan lombok sesampai di istanapangeran pun melihat
pemandangan yang indah di dalam taman istana mata nya tertaut melihat
seorang gadis sedang duduk termenung dengan pandangan kosong dan hampa
seakansedang meraih mimpi di tengah hari keadan itupun di manfaat oleh
sang pangeran dengan mendekati sang gadis pangeran pun langsung menegur
dengan denyutan jantung yang seakan tak dapat di kuasai dengan ramah
diapun menyapa bagaikan dayung bersambut katra berjawap.
Dengan hati gemetar bibirpun gemertak sang dewi menjawab manis
dengan nada terkejut keheranan kata nya raden masakan pergi ke jawa kok
secepat ini sudah balik lagi, sambil menggumam dalam hati sang pangeran
pun sadar bahwa kesempatan tidak pernah datang dua kali bagaikan sudah
lama kenal sang pangeran pun m,enjawab ya.. baginda dewi mau nya sih
begitu tapi hati tak tahan dialah yang membawa aku kembali ke hadapan mu
lagi ada perasaan lain dalam hati seakan aku tak mampu berpisah
denganmu walau hanya sekejap
Demi mendengar pernyataan itu sang dewi pun langsung mengajak sang
pangeran menmghadap ayah anda Datu Turgi, dengan penuh rasa pengertian
baginda menyambut kembali nya sang pangeran . Dengan ramah baginda
menyapa kenapa nanda pangeran kembali..? sang pangeran pun menjawab
dengan penuh kesungguhan ya.. ayhanda….! Maunya sih begitu tapi pikir di
tengah jalan rasanya lebih baikk kalau saya di nikahkan dulu baru ku
bawa sekalian dewi Rara ke kerajaan maja pahit nbbiar perasaan hamba
menjadi tenteram. Kalau begitu baik lah saya nikah kan kamu dengan anak
ku. Tapi kamu harus berjanji untuk ttidak meninggalkan karajaan labuhan
lombok karna artinya saya beranak laki-laki karna beginilah adat sasak
jika kamu sanggupmaka pernikahan pun akan terlaksana sang pangeranpun
menyanggupi pernikahan pun berlangsung. Singkat cerita waktupun sudah
bejalan tujuh bulan sang pangeran pait pun kembali dari jawa tapi sayang
untung tak dapat di raih malang pun tak dapat di tolak dengan hati
penuh kecewa demi melihat kekasih nya sudah hamil tujuh bulan dan
itupun oleh adik nya sendiri dan dengan sangat rahasia kedatangan nya
kali ini pangeran pait pun secara diam –diam menemui adik nya dan
berbicara kepada adik nya agar kejadian ini di rahasiakan cukuplah kita
berdua yang tahu.
Karna sudah kedung terlanjur saya menyampaikan kepada ayahanda di
jawa berarti saya tidak akan kembali ke pulau jawa untuk itu cintai lah
dewi Rara dengan sepenuh hati mu saya tetap tinggal di lombok namun saya
juga tidak mampu dekat dengan kekasih hatiku . disisi lain aku sangat
me nyayangi mu karna kau adalah adik satu_ satunya yang aku sayangi
sebagai mana aku maenyangi diriku sendiri biar lah sebelah hati ku
kecewa namun sebelah hatiku bahagia melihat engkau bahagia. Sang
pangeran pait pun meninggal kan kerajaan lombok menyelusuri pantai utara
lombok hingga sampai di pelabuhan Carik di sana pangeran pait meninggalkan pantai naik menelusuri tebing gunung Rinjani sehingga sampai di kedatuan Bayan di sana lah pangeran pait menemukan jodoh nya
Konon pangeran pait menyuting putri datu bayan Raden Mas Pangeran Gaus Abdul Razak bernama Dewi Anjani
dan kebetulan datu bayan pun tidak memiliki putra mahkota sebagai
penerus nya dan hanya pangeran pait lah sebagai tumpuan harapan masa
depan kerajaan bayan. Kita kembali ke kerajaan lombok ber selang satu
bulansetelah bertemu nya kedua nsaudara kembar itu datang lah patih Gajah Mada
meng obrak abrik kedatuan lombok datu turgi pun tewas sementara raden
mas komala jati bersama istri nya menyelamat kan diri dengan berlari ke
utara bersama beberapa pengiring dan membentuk sebuah kerajan di Selaparang hingga kerajaan selaparaang menemui masa kejayaan nya sehingga pangeran jati raja selaprang I bergelar Datu Meraja Kusuma singkat cerita waktupun sudah berjalan 17 tahun putri datu meraja kusuma bernama Dewi Mong Mertha di sunting se orang pemuda pengembara bernama Jagat
kejadian inipun tidak di restui oleh baginda datu tapi untung tak dapat
di tolak ke dua pasangan ini tidak dapat di pisahkan oleh apa dan siapa
pun akhir nyakemarahan datu kusuma tidak bisa di tahan. Datupun
menitahkan kepada patih Kuntala agar ke dua pasang manusia yang memadu kasih ini di lenyapkan dengan bukti kedua pasang matanya di bawa ke hadapan datu kusuma.
Ketiga orng ini pun berjalan menelusuri pantai timur pulau lombok
hiungga sampai pada sebuah tanjung di sana lah ketiga insan ini saling
tangis. Selanjut nya tempat ini di abadikan denan nama Tanjung Menangis
perjalanan pun di lanjutkan ke arah selatan hingga menemui muara kali
maronggek di sana lah mereka meninggalkan pantai menyusuri ke hulu sungi
tersebut sesampai di tibu rundun ketiga orang ini paun naik
meninggalakan kali dan menemukan sebuah bangunan tua yang di huni
sembilan orang dengan rumah berjejer di bawah bangunan tua tersebut di
sana lah kedua iunsan yang saling mencintai itu di titip oleh patih
kontala dan kedua orang tersebut di ganti oleh sanga pati dengan dua
ekor kambing hitam .
Patih kontala pun mohon diri dengan membawa dua ekor kambing jantan
dan betina setelah persoalan nya di haturkan kepada Ki sanga pati
sampailah patih kontala di sebuah pancuran di sana sang patih
menyembelih kedua ekor kambing ter sebut dan kedua pasang mata kabmbing
tersebut di serah kan kepada datu kusuma sebagai bukti bahwa dia sudah
menjalan kan titah raja . tiga tahun sudah berlalu raja pun mengajak
sang patih untuk berburu ke selatansampailah perjalanan sang raja yang
di iringi sang patih kontala di sebuah tempat di pinggir pantai di
nsana sang raja ber istirahat melepas lelah sambil menunggu burung
tekukur nya di datangi tekukur liar,tiba-tiba baginda datu mendendangkan
sebuah tembang maka tempat ter sebut di abadikan dengan nama Rambang
tidak lama kemudian tiba-tiba datang rasa haus sementara bekal sudah
habis, patih pun mengajak raja berjalan ke utara hingga sampai sebuah
kolam yang sekarang terkenal denga sebutan Lingkuk Reka
di sanalah baginda minum dan mandi perjalanan pun di lanjutkan tidak
lama berjalan tiba-tiba datang rasa haus kembali demi melihat buah
kelapa muda yang sampai ke tanah namun sayang tak satu pun di antara
kelapa itu yang ber air selanjut nya tempat tersebut di abadikan dengan
nama pengoros .dan masih banyak peristiwa yang dilewati yang tidak dapat
di uraikan satu persatu.maka sampailah perburuan baginda datu meraja
kusuma bersama patih kuntala kesebuah tempat yang namanya keluq disana
Baginda beristirahat sambil mengajak patihnya bermain ciwa disebuah batu
besar dimana tempat tersebut masih ada bekas rumah ciwanya Datu
Kusuma,tidak lama setelah itu baginda merasa lapar yang amat sangat.
Paman patih , mengapa tiba-tiba saya merasa lapar sekaili? Cobalah
cari mungkin disekitar sini ada desa yang bisa kita datangi buat minta
bantu kata baginda. Baik lah hamba akan coba meneliti baginda, mohon
baginda istirahat sebenta hamba akan melihat kearah utara, tidak lama
kemudian ,patih Kuntala pun bergegas menghampiri baginda, benar tuan
hamba disebelah utara sana melewati sungai terlihat ada rumah tinggi
besar mari kita datangi,ajak patih kepada agida,tidak lama berjalan
sampailah
ditempat dimana Patih kuntala menitip Sang putri bersama suaminya,
dengan rasa sedikit ragu sambil harap cemas mengajak Datu memasuki
pekarangan rumah yang masih di ingat betul oleh patih kuntala.
Tunggu sebentar baginda ,hamba coba menemui tuan rumah, kata
patih meninggalkan Datu dihalaman rumah Komala jagat, semetara patih
kuntala menghampiri pasangan suami isteri muda itu,patihpun
menyarankan agar tuan putri tidak menampakkan wajahnya dihadapan Datu
,karena yang bersamanya kali ini adalah datu Selaparang.datupun diajak
masuk dan duduk diserambi depan,patih kuntala pun mohon ijin kepada
Baginda untuk ikut menyiapkan hidangan agar lebih cepat, Ketika Baginda
duduk sambil menahan menahan lapar tiba-tiba duduklah seorang anak
laki-laki di pangkuan Baginda,Sambil mendongak sang Datu , anak tersebut
tesenyum ramah bagaikan anak tidak asing dari Baginda.Demi mengalami
kejadian ini Baginda Kusuma menggumam sambil menjawab senyum ramah
balita laki laki yang berbadan kurus
tersebut,
At ….sini nak… jangan duduk di pangkuan Datu !! kata ibu anak tuan
rumah tersebut ,bagaikan suara yang akrab di dengar Baginda,sambil radak
bingung bagida menjawab biarkan saja kayaknya anak ini akrab sekali
dengan saya sahut baginda sambil bertambah penasaran, dalam hati
bertanya –tanya, siapa gerangan punya cucu seramah ini? , Tanpa sengaja
Sang putri mengambil anaknya dipangkuan datu ,,semakin teringatlah
baginda terhadap putrinya yang sudah terlanjur dibunuh atas titahnya.
Hidangan pun siap ,serentak patih kuntala keluar membawa hidangan buat
aginda datu bersama tuan rumah,Tanpa banyak basa basi datu kusuma
menerima santapan yang dihidangkan karena memang baginda benar-benar
lapar.
Sarapan sudah selesai Bagindapun
menanyakan kepada patih siapa gerangan tuan rumah yang menerimanya
dengan ramah tamah ini? Tuan rumah pun menjawab hamba adalah
abdurrazak tas’at putra sanga pati asli saya bersama sembilan orang yang
benama sanga pati, Coba panggilkan saya istrmu !! kata baginda
Ajak dia kesini, gemetar hati Patih Kuntala mendengar permintaan
baginda, Sang ibupun keluar sambil menggendong anaknya yang di panggil
Kurus itu,diapun duduk sambil memangku anaknya,tidak lama kemudian tanpa
disadari anak tersebut sudah duduk kembali di pangkuan datu sambil
tersenyum seakan mengejek dan mentertawakan Datu, Bagaimana paman patih
dari tadi kulihat kamu diam saja seakan ragu-ragu kenapa paman patih ?
patihpun menghela napas Sambil menyrahkan kerisnya kepada datu,seraya
berkata ,hukumlah Hamba Baginda,Hamba selama ini mendustai dan
mengingkari titah baginda, dengan keheranan datu menjawab titah yang
mana? Begini Datu ..anak yang dipangkuan datu itu adlah cucu bagida dan
abdul razak tas’at ituadalah raden MasPangeran Komala jagat Putra
sulung dari Kanda MasPangeran pahit, itulah sebabnya hamba mengingkari
titah baginda Datu, tapi walau apa dan siapapun, hamba tetaplah
bersalah dan siap menerima hukum bunuh sekalipun, jawab sang Patih
sambil menyerahkan sebilah keris yang sudah terhunus,bersamaan dengan
itu seta merta hujan lebat turun Banjir di kali maronggekpun naik
menggenangi desa sanga pati rajapun menjadi heran !!!.Tidak paman
patih biarlah keadaan seperti ini kata baginda sambil terisak sedih
campur heran terhadap nasib diri dan anak cucunya . mengingat teragedi
ini maka desa Sanga pati ini di namakan desa Sebengak, sedangkan keris
patih Kuntala itu diberi nama Belabur Mungguq.
Dengan berat hati bagida datu meninggalka tempat
itu hingga sampailah perjalana baginda di sebuah pancuran disana paman
patih mencertrakan, bahwa di sinilah hamba menyembelih dua ekor kambing
kemudian hamba katakan adalh mata anak dan menantu baginda. Dalam hal
ini
Ada dua pendapat, ada yang mengatakan datu selaparang tidak kembali
kekerajaan , diam di pancor ada pula yang mengatakan datu langsung ke
selaparang dan kembali lagi ke pancor dan menetap di Peseah.
Jadi jelaslah kiranya bahwa orang sebengak
adalah orang Sela parang dari keturunan raja dari pihak ibunya dan
bapaknya dari pihak kerjaan bayan . Waktu terus berputar konon Komala
jagad ikut bergabung menganti salah seorang dari Wali sanga
sedangkan sang ibu dipanggil mertua nya, untuk menetap digunung rinjani
sebagai penguasa jin. Sebelum, berangkat diapun pamit kepada anak
cucunya di sebengak dengan alasan dia akan pergi sementara, jika nanti
dia tidak kembali tapi dia tetap akan melindungi anak cucu keturunannya
sampai dunia berahir, Sang ibupun pergi dengan meninggalkan Wasiat
jika saya tidak kembali ,tapi kalian ingin bewrtemu aku, datangilah saya
ketempat saya menghilang melalui masjid Pusaka dengan membawa apa
adanya jangan memaksakan diri atau dipaksa siapapun. Inilah yang
melatar belakangi acara ngayu-aytu setiap senin dan kamis bagi yang
berhajat pada setiap menemukan persoalan.
Demikianlah kisah adanya makam Sebengak
yang sekarang di sebut Makam keramat Songak,jangan percaya jika
disustu saat kelak ada yang membuat ceritra baru tentang siapa yang
memiliki bahkan jika ada yang mengatakan.ada orang yang di kuburkan di
sana, pada lingkungan makam tersebut tidak ada orang yang mampu
menggali liang kubur ditempat itu sebab tempat itu terdiri atas
batu cadas yang tidak dapat digali dengan sekedar linggis melainkan
harus menggali dengan betel layaknya menggali sumur ,jadi tidak mungkin
ada orang yang di kuburkan di tempat itu, Tahun
2008 ter ukirlah sejarah baru pada makam itu disana dikuburkan Amak
DIRUN dia adalah seorang penjaga makam itu entah apa maksud yang
terselip dihati keluarganya sehingga diku –burkan keluarganya di tempat
itu,Namun harapan saya cukuplah kita mencoreng sejarah,membuatkan orang
dosa, karena tempat itu dipergunakan masyarakat untuk mengadakan
kegiatan beberapa ritual adat,jika demikian berarti tempat ini tidak
bisa lagi dipergunakan buat acara tersebut. sebab agama melarang kita
mengadakan kegiatan di atas kuburan.wallohu a’lam.
Sebagai tempat yang dipergunakan Masyarakat ,tempat
ini jugamengalami perubahan sebagimana telah kami jelaskan diatas,Namun
itulah manusia tidak pernah mmampu melestarikan walau sekilas kita
lihat sepertinya dipelihara namun hakekatnya dirubah bahkan dinodai
makam ini sering di pugar baik luar maupun dalamnya dari tahun ketahun
sesuai perkembangan zaman. Pada awalnya dulu kita jumpai tempat ini
hanya sekedar tumpukan tanah yang tersusun layaknya sebuah kuburan
,bentuknya itu kemudian di taruhkan nisan dari kayu biasa kayu itu
kemudian di kasi kain putih setiap terlihat lusuh, sedangkan luarnya
dikelilingi pagar kayu hidup berupa pohon jarak demikian juga halamanya
dulu di kelilingi pohon campuran seprti jarak, patah tulang, belatung
dll. Baru setelah di kukuh kan oleh Hajji Abdul Majid Pancor sekitar
tahun 1929 bersama Guru Dana Anjani dan Jero kertsih Kepala Desa songak ,
disertai Raden Sujono Selong.Mulailah ditembok dengan bata mentah
menggantikan pohon jaraknya yang selanjutnya oleh penjaganya Amaq
Dirun ditata dengan lebih baik lagi.dan dlanjutkan oleh anak-anaknya
menjadi seperti ini walau tidak lepas dari turun tangan Masyarakat
sebagai penyandang dana.
MAKAM PUSEAH
Makam Puseah adalah sebuah makam yang dianggap memiliki kelebihan
oleh beberapa Masya -rakat songak,tempatnya persis diperbatasan wilayah
songak dengan wilayah Pancor danDasan Lekong memang ditempat itu
terdapat sebuah makam seseorang yang dulunya bernama Sayyid abu Syi’ah
salah seorang dari sembilan wali ,dari Sanga pati yang posisinya diganti
oleh abdurrazaq tas’at alias Raden Mas Pangeran Komala Jagat sebagaimana yang telah di kisahkan di atas. Sayyid Abu Syi’ah dalam kehidupan sehari-harinya oleh Masyarakat songak di sebut Papuq Seah,
beliau adalah sosok yang diyaqini Masyarakat Songak masih setia
melindungiu anak cucunya dari berbagai ancaman yang akan menjerumuskan
nya dari ancaman mara bahaya.itulah sebabnya ditempatkan disana agar
gampang mengawasi anak cucunya yang di Songak dan di pancor.
Konon orang yang satu ini sering menampakkan diri sampai saat
ini terutama ketika sese-orang sudah mulai menampak kan rasa takabbur
yang berlebih lebihan di dalam arena perisean, beliau sering nampak
sebagai pepadu yang sangat di remehkan ditengah kalangan,tetapi ketika
sudah mulai berperisian sering kali membuat pepadu sombong itu tidak
bisa berkutik di tengah kalangan, terkadang dia nampak sebagi pemburu
burung tekukur, berjalan dengan memikul kurungan burung.sam-
Pai saat ini
.
Sering dalam kegawatan diluar wilayah beliau mendatangi
dan membantu anak cucunya yang dari Songak ketika menemukan kegawatan
bersama orang lain.Terkadang dia menampakkan diri sebagai orang yang
dipercaya untuk mengangkat kebangsawanan orang-orang yang ingin
menjadi bangsawan,menghargai orang yang gila hormat seperti yang
dialami oleh bangsawan Betok Tunjuk ,padahal bangsawan
ini bersal dari orang yang kerjanya mencari betok, namun pada suatu
hari setelah banyak mendapat betok,mereka membakar betoknya setelah
masak maka betok itu di ataur rapi layaknya akan dihidangkan pada
seorang bangsawan,begitu hidangan itu siap disantap orang tersebut
layaknya orang gila mempersilahkan diri nya seperti mempersilahkan
seorang bangsawan , ketika itu muncullah papuq seah meresmikan
kebangsawnan orang itu menjadi Bangsawan betok Tunjuk,.
Sementara itu ada juga orang yang beranggapan bahwa
Sayyid Abu Syi’ah itu adalah salah seorang dari Sanga pati, menjelma
menjadi Datu Selaparang, Abdurrazak Tas’at alias Komala Jagat bahkan
menjelma menjadi Guru Dana, Baloq Tui sampai kepada Buling Magas
sampai saat ini dia menjelma entah jadi siapa, karena dia bertugas
melindungi anak keturunannya sampai ahir dunia.dan sampai kini beliau
ada dimana saja dan jadi siapapun, namun beliau tetap diyaqini ada
dipeseah..
Jika pernyataan diatas kita ikuti ,bagaikan kita di ajak kealam
tidak sadar tapi ini adalah sekedar ceritra tentang kekaguman terhadap
Ki Sayyid Abu Syi’ah yang sampai saat ini masih menjadi Papuq Seah
,Panggilan akrab bagi Orang songak terhadap kanjeng sayyid. . Kekaguman
dan keyaqinan ini bukan nya tidak beralasan kata orang tua dulu. Tapi
ini adalah kenyataan, ambilah contoh ketika dia menjadi juru penyelamat
terhgadap Baluq Dungki(tukang tembak setan) konon
suatu ketika kandung kencing nya (telor bahasa songak) tersangkut duri
liar (ruin gait bahasa songak) ketika baluq dungki meloncat mengejar
setan buruannya.. Oleh karena itu ketika petir menyambar dengan dahsyat
nya orang mengatakan,, jauq langan balok dungki saya dari songak,,Insay Alloh akan selamat dari petir, Mantera (kata yang memiliki kekuatan gaib) ini masih tetap di yaqini sampai saat ini.
Belum lagi ketika sayyid abu syi’ah menjadi guru mintar yang pada zaman Anak Agung sampai setelah indonesia merdeka di atas tahun 1945 masih di tanyakan di mana raden muntar berada sementara waktu itu Raden Muntar sedang menjadi Guru Mintar.
Guru mintar sendiri hobinya main layang –layang, pada suwatu saat Guru
mintar sedang asik main layang –layang di padania entah dari mana dia
tahu kalo dia sedang di buru, begitu sang pencari hampir menangkap nya
layang –layang nya sengaja di putus kan lalu dia sengaja mengejar
layangan nya untuk menghindari kejaran sang pencarinya begitu sampai di
peseah dia pun sirna sang pemburu kehilangan arah merekapun menjadi
bingung mencari guru mintar. Akhiranya sang penburu pun kembali dengan
kecewa kejadian seperti ini terjadi berulang kali .
Dalam hal ini konon ada saja orang sebagai penunjuk gelap yang
memberi tahu kan tentang guru mintar itu adalah Raden Muntar yang di
cari-cari . Bagi kita anak cucu guru mintar di larang telalu akrap
bersama keluarga sang penunjuk gelap itu karna dia tidak bisa di
percaya karna orang tersebut tidak senang melihat ketentraman keluarga
. Orang semacam ini biasa di sebut Roang Ruyung (tidak
punya pendirian,suka berpitnah ) keturunan siapa kah itu penulis tidak
akan cantum kan dalam tulisan ini biar lah penulis saja yang tahu . yang
jelas ciri orang tersebut halus di hadapan kita namun di belakang kita
dia menjelek-jelek kan .
SIAPAKAH SYAYYID ABU SY’AH?
Beliau adalah salah seorang kerabat sekaligus Murid kesayangan
Baginda Ali bin Abi talib Karromallohu wajhah, Abu Syi’ah adalah
seseorang yang sangat di percaya oleh baginda Ali untuk Menyebar kan
Islam keseluruh Dunia,sehingga Abu Syi’ah mengislam kan orang sesuai
dengan keadaan dan kondisi dimana dia berada.Abu Syi’ah juga terkenal
Dekat denganm Nabi Haidir a.s. Jadi tidaklah aneh apa saja yang
diceritrakan diatas mengenai Abu Syi’ah,Baik mengenai perubahan nama
dari seseorang menjadi sosok orang lain ,atau mau berada dimana dalm
waktu apa saja, itu semua tidak ada kesuilitan bagi orang yang
takarrub kepada Alloh swt,kisah ini tidak ada sumber yang pasti,karena
ini adalah cerira orang tua yang ada disongak yaitu dari guru Kodal yang
juga diyaqini penjelmaan dari Abu Syi’ah .Guru Kodal ber ceritra
langsung kepada Iling Cucu Sulung kesayangannya Putri dari Guru Iling.Walau
demikian Bagi penulis ceritra ini sangat di yaqini kebenaran nya karena
cerira ini dilarang untuk di ceritrakan kepada orang yang keyaqinannya
terhadap kekuasaan Alloh masih di anggap kurang,Inilah juga yang
merupakan keyaqinan Masyarakat Songak sehingga mereka dengan begitu
teguh mempertahankan keyaqinannya,dan orang tua dulu di Desa ini tidak
berani diketahui sebagaai orang beriman bahkan sampai orang sudah
secara menyeluruh di lombok sebagai orang Islam Wallohu A’lam
Demikian lah sekilas kisah makam puseah yang sebenarnya adalah
makam sayyid abu syi’ah yang harus di pelihara agar keberadaan nya tetap
lestari karna ini adalah makam orang keramat tetapi nampak nya jarang
di antara kita yang mengetahui keberadaan makam tersebut padahal jika
kita perhatikan kisah nya tidaklah berbeda dengan makam sebengak
ataupun masjid pusaka .
MAKAM SUNGKIQ
Makam sungkiq juga salah satu aset yang dimiliki
oleh desa ini walaupun tempatnya diwilayah pada mara yaitu perbatasan
antara keselet dengan pada mara tepatnya di pinggir sungai pada
bangunan dam perairan subak keselet dan subak rumbuk termasuk sebagian
subak pada mara. Tempat inilah yang di namakan Dam Sungkiq,Keberadaan
makam ini jarang diketahui orang ,walau demikian ada saja orang yang
memperbaiki tempat ini,entah dari mana mereka tahu,dan apa yang
mendorong orang untuk memperbaiki keadaan makam ini.bukankah ini satu
keanehan?
Posisi makam ini juga sangatlah terisolir jauh dari
jalan besar .sehingga orang yang akan ziarah harus jalan kaki dari
lumayan jauh,namun dari mana orang tau tempat ini siapa yang ceritra
tentang keberadaan makam ini? Yang mengherankan kita juga kenapa ini
dikatakan milik orang songak bahkan Makam ini disebut makam maling
songak,sementara tempatnya di sebelah utara Desa Keselet hampir
berdekatan dengan Wialayah Pada mara . dari beberapa sumber
mwenceriterakan, ternyata keberadaannya di tempat ini dilatar belakangi
kisah sebagai berikut:
Konon pada suatu ketika guru Iling sedang aktif menjalan kan
tugasnya sebagai kiyai setiap hari menghadiri undangan secara bergilir
keseluruh wilayah pulau Lombok bagian selatan ,karena yang bertugas
diwilayah utara adalah guru dana,wilayah tugas Guru Iling
mulai dari labuan Lombok keselatan sampai wilayah Kuripan,karena
luasnya wilayah kerjanya maka guru iling hanya ada dirumah pada bulan
suwung saja, pada bulan sung yang ketiga beliau berangkat lagi
meninggalkan anak cucunya dirumah .agar bekal anak cucunya selama
ditinggalkan dapat mencukupi, sang gurupun berpesan kepada anak
cucunya,Sekarang musim panen,agar bekalmu tidak cepat habis,kalian
jangan dulu makan bekalmu yang ada,cobalah kalian pergi mencari mumpung
masih ada tempat kamu mnencari,barulah nanti sesudah musim tidak ada
tempat untuk mencari kalian mengambil hasil panen kalian untuk
makan. .
Nasehat guru Iling inilah yang salah diartikan oleh anak cucunya,
sehingga orang songak senantiasa mengambil padinya orang pada setiap
musim panen untuk dimakan sehingga sampai saat ini masih terkenal
maling songak.karena lama kelamaan mencuri ini berubah menjadi ajang
untuk mencoba keampuhan ilmu kebalnya,Terdengarlah ceritera bahwa
diwilayah Pada mara ada seorang pepadu yang terkenal sombong dan
angkuh,yang senan tiasa mengatakan ,kalau ada orang yang berani
melawannya,pasti orang itu sudah mencari ajalnya,karena orang yang
berani mencoba saya kata sang pepadu siat ,selama ini belum pernah ada
yang hidup pasti dia mati ditangan saya.
Sesumbar ini terdengar oleh Suraga .Demi
mendengar ini suraga menanyakan dimana biasanya orang itu,ternyata orang
tersebut punya sawah di orong sungkiq dan saat itu sang pepadu
padamara sedang menunggu kapas,suragapun memetik kapas orang tersebut
sehingga orang tersebut menjadi marah dan langsung sesumbar,selama ini
belum pernah ada orang yang berani mengambil milik saya karena pasti dia
akan mati ditangan saya,tanpa banyak komentar kedua orang ini saling
memperlihatkan kekebalannya sepanjang malam pada malam kedua sang
pepadu sudah merasa kalau lawannya kali ini cukup tangguh pada pagi
harinya secara diam-diam mengundang para pepadu dari beberapa desa,
namun suraga belum dapat ditaklukkan , pada ahir malam ketiga sang
pepadu padamara tertiak sekuat tenaga memnggil orang sekitarnya, maka
semua masyarakat yang mendengar teriakan maling dari sang pepadu keluar
mengejar dan menangkap suraga, karena yang datang kali ini adalah
masyarakat yang tidak ada salahnya suraga pun memilih lari tidak melawan
.Ahirnya Suraga menjadi bulan-bulanan masyarakat
banyak.
Karena memang tugas
dari papuseah untuk melindungi anak cucunya maka sang pencuripun dibawa
kabur dan hilang di tempat itu. Keesokan harinya dilihat lagi oleh sang
pepadu padamara seseorang yang digendong dalam keadaan babak belur,
pepadu pun kembali berteriak keras sehingga semua orang melihat
nya,orang banyakpun mengejarnya sampai di tempat itu sang pencuripun
hilang.kejadian dan penyaksian semacam ini bukan hanya satu dua kali
tetapi berulang kali orang padamara jantuk maupun keselet menyaksikannya
dikejar-kejar tetapi selalu lenyap dimakam sungkiq sekarang ini.
Disisi lain suraga sehat dan terasa tidak pernah apa-apa
dengan pukulan dan keroyokan orang banyak,dia ceritera di rumah tentang
kejadian itu,Dengan maksud agar anak cucunya jangan suka sombong seperti
pepadu padamara yang sok ceritra membunuh orang, sok berani,sok
mengaku mumpuni, kita harus ingat bahwa:diatas langit ada langit,pada
dasarnya tidak ada manusia yang kebal hanya yang kuasa saja mengabulkan
mantera andalannya,jika yang kuasa tidak mengabulkan manteranya,dia
pasti luluh terkena senjata tajam ,Sambung Suraga ,yang pada ahir
keberadaannya disongak terkenal dengan sebutan papuq buwuk.yang setelah
kita selidiki siapa punya keluarga ? trernyata orang-orang tua disongak
tidak ada yang mengakui, katanya tiba –tiba saja dia datang, kemana saja
dia mau, dan makan jika ada orang yang kebetulan mau memberinya,jika
tidak ada dia tetap berdiang siang ataupun malam,jarang ditemui tidur
oleh orang.selalu di temui duduk dekat perapian alias berdiang.sesekali
orang tua dulu yang sudah tau kekebalan papuk buwuk,bermain-mai begitu
melihat papuk buwuk tertidur duduk di dekat api ,iseng menghantam papuq
ini dengan pedang atau membacoknya dari belakang ternyata ‘’PAPUQ
BUWUK ‘’juga iseng berpura pura mengatakan “banyak juga nyamuk iseng
disini” sambil menggaruk bekas bacokan atau hantaman itu.konon juga
sering orang minta tolong untuk dikupaskan kelapa diapaun menjadikan
lututnya sebagai landasan.
Lama-kelamaan tanpa ada orang yang memperhatikan tiba-tiba
papuq buwuk ini hilang baru setelah lama hilangnya orang tua dulu baru
sadar bahwa papuq buwuk di tanya-tanyakan kemana perginya, setelah itu
terdengar lah buling magas dari sempong tetapi persis seperti papuq
Buwuk,buling magas wafat,muncul lagi di aik gering juga sama dengan
papuq buwuk,yang hilang dan terahir sekitar tahun 2007 meninggal lagi
baluq atih kelongkong juga persis baluq buwuk.sebelum meninggal
banyaklah orang-orang songak dan orang desa lain yang mendatangi baluq
kelongkong ini dengan harapan apa entah penulispun tidak bisa
menjelaskan maksud orang mendatanginya.beliaulah yang memerintahkan
kepada orang songak yang sering mendatanginya,agar makam sungkiq ini di
pelihara oleh orang songak,karena makam sungkiq itu bukan orang lain
melainkan orang songak yang punya” jelas baluq atih kelongkong.”
Ketika makam ini dibangunkan sebuah rumah dan tempatnya sudah di
jadikan sebuah bangunan layaknya sebuah rumah sederhana dan sebagai
isinya adalah makam itu sendiri rampung di bangunkan hadirlah baluq
gonda alias baluq atih meresmikan keberadaannya dan sampai saat ini
makam tersebut masih tetap dirawat oleh keluarga AMAQ RUHI Almarhum
yang sekarang berada di dusun Gerantung Desa Padamara kecamatan
sukamulia, perbatasan dengan desa rumbuk Kecamatan Sakra.
Demikian sekilas kisah makam sungkiq yang bersumber dari:
- Baluq Gonda Kelongkong di ceritakan Amaq Samidi (pengagum baluq Gonda.
- Amaq Maryam Sekdes Keselet dkk.
KELUTUQ DAMIRU
Kelutuq adalah sebuah tempat yang dianggap keramat oleh Masyarakat
songak dan sekitarnya, sekali gus merupakan salah satu aset desa Songak
walau tempat ini berada diwilayah Rumbuk berbatasan dengan wilayah
lenting. Kelutuq ini diyaqini masarakat desa songak sebagai tempat
peristirahatan baginda datu selaparang ketika berburu kewilayah selatan
dan damiru tempat mandinya,karena di tempat ini masih terdapat tempat
bermain ciwa di atas sebuah batu besar yang tedapat dilingkungan itu.
Walau baginda Datu selaparang sudah lama tiada namun menurut beberapa
orang yang teriman (dapat menembus dunia gaib) konon sering bertemu
beliau di tempat ini.
Sumber lain mengatakan bahwa Kelutuq damiru ini adalah tempat
berhaluatnya baginda wali sembilan dan damiru tempat mandi dan wuduknya
para Sanga pati ketika hendak melaksanakan haluat di
kelutuq,dikatakan demikian konon tempat ini sampai sekarang orang
sering minta tolong dari kesusahan kepada kanjeng Sanga pati dengan
cara bertapa di tempat yang satu ini. Menurut hemat penulis inilah
ceritra yang lebih mendekati,jika kita hubungkan dengan keberadaan kisah
sanga pati,atau ceritra orang tua dulu tentang keberadaan Kanjeng
Sayyid abu Syi’ah yang diyaqini sebagai guru dari Sanga pati atau wali
songo .
Sementara ada juga yang mngatakan bahwa tempat ini merupakan
tempat yang dipergunakan datu selaparang sebagai tempat persembunyian
ketika di kejar oleh pasukan karang asem Bali.sehingga semua pengikutnya
tinggal disana atas petunjuk Abdurrazak tas’at.Orang tua diSongak
Yang selanjut terkenal dengan sebutan Komla jagat Suami dari Dewi
singa mong mertha tilar negari putri Datu Selaparang sendiri.Karena ini
adalah petunjuk dari Komala jagat sehingga tidak ada seorang pun yang
dapat mendeteksi tempat ini maka para pemuka selaparang , amanlah dari
kejaran musuh yang hedak membabat habis keturunan datu selaparang.yang
selanjutnya para kerabat dan pemuka selaparang menjadi masyarakat
Gereneng lenting montong tangi sampai rumbukkabar moyot ,sampai peneda
gandor sura baya lepakdan pijot.Sedang kadtu selaparang di rahasiakan
keberadaannya, ada yang mengatakan dia musnah entah kemana tapi ada juga
yang mengatakan bahwa dialah yang menjadi Guru baok,guru bangkol dan
lain –lain.
Ada juga yang mengatakan bahwa datu selaparang tidak pernah
meninggalkan selaparang mengikuti kerabat dan pumuka selaparang, yang di
kejar anak agung itu hanyalah para pengiring datu atau rakyat
selaparang sedangkan datu selaparang ketika itu sudah ada di songak
bersama keluarganya .Dilindungi Komalajagat.Selanjutnya ada juga yang
mengatakan datu Selaparang serng di cari oleh rakyat nya untuk membentuk
sebuah kerajaan di desa in namun Baginda tidak bersedia karena memang
ini lah perjalanan sejarah, seandainya tidak demikian apa si susahnya
menghadapi Karang asem bali, yang tidak meyaqini kekuasaan dan
Keagungan Alloh? Semoga kalian memahami apa yang saya katakan jelasd
baginda .
Jadi biarkan lah kami hidup menjalankan garis ketentuian yang maha
menentukan,dan kalian jangan hawatir kami akan tetap menjaga kalian,Saat
itulah baginda menunjukan para pencinta dan pengagumnya tempat tinggal,
biarlah selaparang ,mari kita hidup damai di tempat mana saya tunjukan
, sejak saat itu ada yang di pengadangan ,ada yang di jurit , Masbagik
sampai mamben, Sementara baginda Datu merubah nama nya,menjadi rakyat
biasa tanpa ada embel-embel kebangsawanan nya,cukup dengan nama yang di
berikan sejak lahir, itulah rupanya sehingga desa ini belum pernah ada
bangsawan apapun juga yang bertempat tinggal di dalamnya.
Agar baginda memiliki perbedaan dengan masyarakat biasa tetapi oleh
orang beliau di berikan gelar guru, karena beliau tetap jadi panutan
hidup.masyarakat songak, karena beliau memeliohara jenggotnya amaka
aorang songak memanggilnya guru baok,kemudian keturunannya yang
disongak bergelar guru bagi yang memiliki kemampuan di bidang adat
gama,walaupun demikian tidaklah semua keturuinannya yang berhak
menyadang gelar guru namun terbatas pada keturunannya yang wajar, maka
seteusnya terdengarlah nama guru mintar guru kodal guru iling dan
seterusnya.gelar guru itu hilang dan berubah tempat kini tidak adalagi
yang diserbut guru di desa ini.
Untuk melindungi anak cucunya maka baginda datu bersama komala
jagat membuat batas wilayah yang membatasi langkah orang yang ingin
mencelakai orang songak karena dari dulu terkenal suka membuat keonaran
sehingga orang menjadi marah,Sering desa ini ingin dihancurkan
masyarakat luar,tapi belum pernah ada yang bisa memasuki batas yang suda
di tentukan baginda Datu yaitu sebelah utara pesweah yang jaika kita
tarik garis lurus kebarat sejajar dengan makam sungkiq. Dari makam
sungkiq keselatan sejajar dengan kelutuk damiru dari kelutuq keutara
sejajar dengan puseah,.jika keempat tempat ini kita hubungkan dengan
garis maka akan tergambar wilayah perlidungan desa ini sebuah gamabar
empat persegi panjang. Konon orang-orang yang ingin mengempur desa ini
di hambat oleh orang yang kadang di beri pengertian agar mereka
menyadari bahwa pekerjaannya ini hanya mengikuti hawa nafsu balaka,
terkadang juga di hadapi pasukan yang sudah siap tepur melawannya
sehingga merasa takut. Dll.
Sumber: http://komiteantikorupsintb.wordpress.com/2012/08/06/masjid-laek-dan-makam-keramat-songak-vs-perjalanan-islam-sasak/

Responses
0 Respones to "MASJID LAEK DAN MAKAM KERAMAT SONGAK VS PERJALANAN ISLAM SASAK"
Posting Komentar