Informasi Seputar Desa Songak Dan Sekitarnya . . .

Assalamualaikum, Kami Dengan Perasaan Yang Tulus Dan Ikhlas Membuat Blog Ini Agar Teman –Teman Kami Yang Dari Songak Maupun Teman Yang Dari Luar Songak Dapat Lebih Mengenal Asal Usul Kami, Bukan Untuk Mencari Perhatian Namun Agar Kita Bisa Saling Mengenal Lebih Dekat Dan Semoga Apa Yang Kami Usahakan Ini Ada Manfaatnya Khsususnya Untuk Kami Dan Untuk Kita Semua Yang Berpartisipasi Di Tempat Ini . . .

Luas Wilayah Desa Songak



LUAS WILAYAH DESA SONGAK     
Wilayah desa songak saat ini menurut sensus terahir adalah sekitar kurang lebih 200 hektar terdidri dari sawah dan ladang kering setelah diambil oleh wilayah  Desa Denggen  dari sebelah timur selatan sedangkan dari arah barat selatan diambil lagi menjadi wilayah rumbuk  sampai  kali   maronggek. Begitu juga dari arah  barat utara  diagum oleh desa keselet dan jantuk sampai pekuburan songak barat. Yang masih agak luas  kearah timur utara sampai perbatasan desa Dasan lekong dan Pancor.
               Jika luas wilayah saat ini kita perhatikan,sepertinya masyarakat desa ini terlalu gampang menyerahkan haknya kepada Desa yang berdekatan dengan nya. Jika begini terus saya khawatir anak cucu kelak akan tinggal dimana, padahal jika kita kembali kemasa yang lalu, lebih-lebih jika kita lihat sejarah sebelum hadirnya masyarakat tempit yang saat ini berkedudukan di Desa Denggen dan Keselet, konon wilayah Desa songak ini di sebelah utara hanya di batasi dengan wilayah Rarang dan Masbagik Pancor sampai Peneda Gandor, lalu kesebelah selatan  se silak –siluk telabah saring semuanya adalah wilayah Desa Songak  sampai sekaroh Batu nampar. Rupanya se iring perkembamgan zaman yang diwarnai ketidak layakan sumber daya manusianya maka inilah kenyataan yang harus diterima oleh anak cucu selaku generasi penerus sang pemula menduduki wilayah desa songak ini. Kini Masyarakat songak bagaikan katak dalam tempurung jika ingin melangkah kakinya tak dapat di angkat dengan leluasa baru melangkah sedikit kakinya sudah menginjak wilayah orang. Tidaklah terlalu mengherankan jika pada masa kehidupan hanya bertumpu pada hasil pertanian, terdapat banyak Masyarakat songak yang terpaksa  menyandang gelar Maling songak yang sampai saat ini nama tersebut masih melekat pada diri orang songak.
Apa yang terungkap diatas adalah sekedar gambaran keberadaan wilayah desa songak pada zaman dahulu kala, jangan lah menjadi alasan untuk berputus asa dalam mengarungi kehidupan masa depan karena kenyataan menunjukkan kebnaran perinsip para pendahulu Masyarkat Songak yang mengatakan  bahwa; hidup ini bukan terletak pada banyak sedikitnya harta yang katanya milik diri tetapi gaya hidup setiap orang sudah ditentukan oleh yang maha mengatur yaitu Alloh yang maha wenang dan berhak. Dari perinsip kebenaran hakiki diataslah sehingga orang-orang tua dulu tidak terlalu peduli terhadap apa yang konon jadi hak miliknya, walau pada mulanya terkadang ber- api-api untuk merebut haknya, tetapi setelah miliknya itu berhasil di genggam mereke serta-merta kembali kepada perinsip  diatas. Hal tersebut diatas pernah terbukti sekitar awal tahun 1915 M  ketika jero Kertasih sebagai Kepala desa songak .
Al kisah
Ketika Jero Kertsih menjadi Kepala Desa,beliau berjanji akan mengambil  hak miliknya berupa  tanah  garapan wilayah Telabah saring dan konon beliau berangkat kebali mengurusnya dan berhasil dengan bukti hak milik dibawa dari bali , namun  begitu sampai di pelabuhan ampenan  sang pejuang ditemui teman karibnya dari Desa Rumbuk bernma Jero Kali,dengan kesepakatan yang didasari pertimbangan keamanan dengan keluarga luar menyerahkan  bukti milik nya kepada sang  kawan  ahirnya sang jero hanya membawa tangan hampa kerumah disertai uang  sekedar ganti lelah sebanyak lima belas pikul uang bolong.
Ahirnya tetaplah keadaan wilayah seperti  saat ini padahal hak sudah di genggaman akibatnya masyrakat yang tahu persis keadaan ini menjadi jengkel,salah seorang keluarga memberaki pusara nya setiap hari selama sang pendendam masih hidup. dialah yang menceritrakan  kisahnya setelah di kecam oleh keluarga  almarhum jero Kertsih sang pendendam itu adalah Amaq raham wafat sekitar tahun 1978 M
 
Sumber: http://masjidsongak.blogspot.com/2011/04/sejarah-desa-songak-kecamatan-sakra.html


Responses

0 Respones to "Luas Wilayah Desa Songak"

Posting Komentar

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2011 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors